Pendahuluan
Percakapan Natal ini adalah sebuah
cerita yang diramu menjadi sebuah percakapan pendek untuk memudahkan anak-anak
mengerti dan memahami apa itu Natal, yang dirayakan itu. Untuk kelancaran
percakapan ini maka perlu disediakan sebuah pohon natal dengan
ornamen-ornamennya, seperti lilin, kapas, kertas warna-warni, kembang api dan
hiasan natal lainnya. Percakapan ini melibatkan guru PAR, yang akan menjadi narasumber
bagi anak-anak untuk menjelaskan tentang natal dan pohon natal. Percakapan
natal ini bisa menjadi sebuah cerita natal atau renungan natal sehingga tidak
perlu lagi cerita atau renungan natal jika dipentaskan. Karena ia dapat
berfungsi sebagai cerita natal atau renungan natal, maka bagian itu tidak perlu
lagi diadakan. Selain itu ketika dipentaskan, ia juga menjadi bagian dari
prosesi bakar lilin. Dalam liturgi, percakapan natal ini sebaiknya ditempatkan
setelah votum, salam dan introitus dan setelah percakapan bisa langsung
dilanjutkan dengan persembahan natal, doa natal dan berkat.
Adegan – Adegan
Beberapa anak sedang berkumpul di suatu
ruangan (ruangan dimaksud adalah tempat penyelenggaraan kebaktian natal).
Mereka rupanya sedang menunggu kehadiran guru PAR mereka. di ruangan tempat
mereka menunggu, berdiri sebuah pohon natal yang belum dihiasi dengan ornamen
natal. Di sekitar pohon natal itu ada ornamen natal yang masih belum dibuka
tutupnya atau berserakan. Beberapa saat setelah anak-anak menunggu, muncul 2
orang guru PAR.
Guru
1 : syalom, anak-anak!
Anak-anak : syalom ibu, syalom pak!
Guru
1 : lagi buat apa? Sudah siap mau
rayakan natal ya?
Anak
1 : I ya bu…. Kami lagi menunggu waktu
ibadah natal. Bu kenapa pohon natalnya belum dihias, waktu ibadahnya kan sudah
dekat?
Guru
1 : ini ibu sama pak mau datang
menghiasi pohon natal ini. Bantu kami ya……..
Anak-anak : I ya bu……
==
kedua guru PAR lalu mulai bekerja menghiasi pohon natal. Mereka membuka ornamen
natal yang ada dan mulai membagi anak-anak dalam kelompok untuk membantu mereka,
sambil bekerja percakapan pun dilakukan ==
Guru
2 :Evan dan beberapa teman bantu pak
pasangan lilin ya. Tika dan kawan-kawan bantu ibu dengan kertas warna-warni
itu. Sedangkan Esa dan teman-teman bagian kapasnya ya.
Anak-anak : I ya pak………
==
Anak – anak dan guru mereka mulai bekerja. Mereka begitu terlibat bersemangat
dengan tugas mereka. sementara sibuk bekerja…….==
Evan : Pak boleh bertanya? Sebenarnya apa sih natal itu? Kenapa tiap
tahun orang kristen merayakannya?
Anak-anak : Huuuuuu, natal saja tidak tahu. Payah
kamu Evan…
Guru
2 : Ah anak-anak jangan begitu sama
Evan. Diakan teman kalian!
Evan, natal itu artinya
sukacita. Disebut demikian karena memang isi natal itu adalah suatu peristiwa
sukacita karena Allah yang kita sembah itu menjadi manusia, dalam diri Yesus,
yang disebut Kristus atau Penyelemat itu. Peristiwa ini bukan khayalan orang
kristen, tetapi benar adanya.
Kebenaran peristiwa ini
disaksikan oleh penulis kitab Lukas dalam pasal 1:1-7. Lukas mengatakan pada
saat Yesus itu lahir ada peristiwa sensus penduduk yang diperintahkan oleh
Kaisar Agustus, penguasa Roma, penguasa dunia waktu itu.
Banyak orang meragukan
kebenaran ini, tetapi seorang sejarawan, Philo namanya, mengatakan bahwa
perintah Agustus itu benar dan dicatat dalam sejarah Romawi.
Evan :Kenapa disebut sukacita?
Guru
2 :Kita menyebutnya sukacita karena
peristiwa natal bukan hanya sekedar peristiwa kelahiran manusia biasa,
melainkan ini peristiwa kelahiran Anak Allah, yaitu Yesus. KelahiranNya sudah
ditunggu-tunggu dunia, sebab jauh-jauh hari sebelum Ia lahir nabi Mikka sudah
menyampaikannya. Coba siapa yang tahu bunyi Mikha 5:1?
Esa :Saya tahu pak, “Tetapi engkau, hai
Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan
bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah
sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Guru
2 :Terima kasih Esa! Yesus ini adalah
Anak Allah. Dia jadi manusia untuk menebus kita manusia yang berdosa ini supaya
tidak mati dalam kebinasaan tetapi diselamatkan dan hidup bersama Allah. Dia
datang bawa damai sejahtera. Damai antara kita dengan Allah, dan damai antara
kita dengan teman-teman atau orang lain. karena itu kita sering sebut Dia, Raja
Damai. Itu sebabnya kalau kita rayakan natal, kita mesti punya hati yang mau
berdamai, mengusahakan damai dan menyediakan damai bagi siapa saja supaya damai
dari Allah yang Yesus bawa itu bisa tinggal di dalam kita agar kita menikmati
damai yang Ia bawa itu.
Tika :o.. kalau begitu kita rayakan natal
ini, sama juga dengan kita rayakan hari ulang tahun, seperti yang kita buat ka?
Guru
2 :bisa dikatakan demikian.
Tika :Tapi kenapa kalau ini sama dengan HUT
kelahiran yang biasa kita rayakan, kita tidak buat kue ulang tahun, tiup lilin
tapi pakai pohon natal yang banyak hiasannya?
Guru
1 :Tika, pohon natal ini adalah sebuah
lambang saja tentang Yesus. Biasanya kalau HUT kelahiran kita rayakan kita buat
keu UlTah lalu siapkan lilin untuk ditiup oleh yang berulang tahun. Hal itu
kita buat karena yang berulang tahun ada bersama kita. Tapi kalau kita rayakan
natal, Yesus secara fisik tidak bisa melihat Dia lagi. Tapi itu bukan berarti
Yesus itu tidak bersama kita, Ia tetap ada bersama kita, di sini, di hati kita.
Sekarang kalau kita bicarakan tentang namaNya, Ia ada di antara kita.
Waktu Dia masih di dunia, saat
Dia mengajar, Dia juga menyebut diriNya Pohon Anggur yang benar. Karena itu
pohon ini lambang akan Yesus.
Alma :Tapi kenapa tidak pakkai pohon anggur
saja supaya cocok dengan yang Tuhan Yesus sebutkan? Kenapa mesti pohon cemara
atau cemara buatan yang dari plastik ini?
Guru
1 :Anak-anak, pohon ini hanya lambang
saja tentang Yesus. Sebagai lambang, maka pohon apa saja bisa kita gunakan.
Orang lebih banyak menggunakan pohon cemara, baik yang hidup atau plastik buatan
pabrik karena jenis pohon inilah yang kita warisi dari orang-orang Belanda,
yang bawa injil ke tempat kita.
Natal yang kita rayakan setiap
tanggal 25 Desember adalah musim dingin di daerah asal Belanda. Pada musim itu
banyak salju yang turun. Salju-salju itu menutupi semua pohon dengan warna
putih dari salju. Tapi pohon cemara walaupun tertutup salju namun terlihat
bagus dan menarik. Daun-daun hijaunya masih bisa dilihat sekalipun dipenuhi
salju. Pohon cemara ini terlihat sangat cantik. Ia merupakan pohon yang sanggup
bertahan hidup di cuaca yang dingin dan menarik dipandang, itu sebabnya ia yang
dipilih untuk melambangkan kehidupan yang Yesus bawa.
Pohon apa saja bisa kita pakai
untuk melambangkan Yesus. Orang Belanda dan Eropa umumnya pakai cemara. Kita di
NTT bisa juga gunakan pohon lain karena ia hanya lambang saja tentang Yesus.
Alda :Pak Guru, tiap natal saya melihat
pohon natal itu dihias dengan berbagai macam benda. Ada lilin, kertas, lampu
natal, kapas dan banyak lagi. Kenapa mesti dihias begitu banyak?
Guru
2 :Setiap hiasan yang menempel pada
pohon natal ini ada makna. Mereka juga lambang tentang kita dan kehidupan kita.
Cavin, coba ambil kapas ini dan
taruh beberapa bagian di pohon natal itu. Coba anak-anak lihat. Baguskan? Kapas
ini benda yang ringan. Ia mudah dibawa angin ke mana pun angin itu membawanya. Begitu
juga kehidupan kita. Kita ini rapuh. Kehidupan kita sangat bergantung pada
orang lain. kita butuh orang lain.
Coba kalian ingat sejak kecil
kita sudah butuh orang lain bahkan sampai kita mati pun masih butuh orang lain.
untuk kehidupan setiap hari kita butuh bantuan. Demikian juga untuk keselamatan
kita butuh bantuan. Karena keadaan kita yang seperti ini, maka kita membutuhkan
kekuatan yang bisa menopang kita sehingga tidak lagi rapuh.
Kekuatan itu tidak bisa kita
dapatkan dari manusia. Kita hanya bisa dapatkan dari Tuhan. Untuk bisa dapatkan
dari Tuhan, maka kita mesti melekat pada Tuhan, seperti kapas ini, ketika
disatukan dengan ranting pohon natal ini dia tidak lagi mudah ditiup angin.
Itu juga yang Tuhan Yesus
katakan. Dia bilang Dialah pokok anggur yang benar dan kitalah rantingnya.
Setiap ranting yang ada pada pokok anggur akan hidup dan berbuah tetapi yang
menjauh akan mati. Kita butuh Tuhan dan itu dilambangkan oleh kapas-kapas yang
melekat pada pohon ini. Jadi kalau mau dapatkan keselamatan, kehidupan yang
diberkati, anak-anak mesti terus melekat pada Tuhan. Buat apa yang Tuhan mau
dan jauhi apa yang Tuhan larang dan yang merusak masa depan kita.
Nini :Lalu tentang kertas-kertas ini
bagaimana?
Guru
1 :Lihatlah kertas-kertas ini terdiri
dari banyak warna. Ada putih, merah, hijauh dan lain-lain. warna-warna kertas
ini melambangkan sifat-sifat manusia yang berbeda-beda. Ada yang pendiam,
pemalu, periang, cepat marah, sabar dan masih banyak lagi. Ada juga yang warna
kulitnya hitam, kuning langsat, putih, coklat dan banyak lagi yang lain. semuanya
berbeda-beda tapi ciptaan Tuhan. Perbedaan ini bukan sebuah masalah. bukan jadi
alasan untuk kita bermusuhan dan mempersalahkan, melainkan perbedaan itu dimaksudkan
untuk saling melengkapi karena masing-masing ada perannya. Kita berbeda-beda
bukan untuk dipersoalkan. Perbedaan itu adalah untuk saling melengkapi. Tuhan
bilang laki-laki dan perempuan yang berbeda itu adalah penolong yang sepadan.
Penolong yang ada untuk membantu yang lain, yang tidak bisa berfungsi dengan
baik kalau tidak ditopang oleh yang lain. Paulus
yang adalah rasul Tuhan Yesus juga bilang, perbedaan itu untuk saling
melengkapi, ketika ia tulis surat kepada jemaat di Korintus dan Galatia.
Sama seperti kertas warna-warni
ini ketika disatukan dan dililitkan pada pohon natal, ia menghasilkan sesuatu
yang cantik dan menarik. Begitu juga kita. Kita berbeda-beda baik suku, bahasa,
warna kulit, sifat tapi karena Tuhan sudah jadikan kita satu sebagai keluarga
Allah, maka kita mesti saling membantu, menolong dan menghargai satu dengan
yang lain. bukankah itu juga yang sering kita nyanyikan dalam lagu sekolah
minggu, bermacam-macam anak di seluruh dunia? Apa kalian masih ingat lagu itu,
mari kita nyanyian bersama.
Anak-anak :Masih, kami masih ingat.
Bermacam-macam anak di seluruh
dunia, ada yang sawo matang dan putih kulitnya.
Ada yang
berambut pirang dan berambut hitam, tapi di dalam sama semuanya.
Tika :Lalu bagaimana dengan lilin-lilin
ini, apakah juga sebuah lambang?
Guru
2 :Tepat sekali. Lilin juga adalah
lambang. Dia melambangkan tentang tugas Tuhan Yesus dalam dunia. Ingatkah
kalian waktu penginjil Yohanes memulai ceritanya tentang Yesus, ia bilang Yesus
itu sebagai terang dunia. Dia katakan bahwa Terang itu sudah datang ke dalam
dunia dan menerangi kegelapan. Lilin ini adalah lambang dari Terang itu, yakni
Tuhan Yesus sendiri. Dia datang untuk mengusir kegelapan dalam kehidupan kita.
Ia datang untuk menuntun jalan hidup kita, seperti kata Daud dalam Mazmur. Ia
datang untuk menyatu dengan kita dan menolong kita.
Cara Ia menolong kita adalah
dengan memberikan diriNya meleleh dan akhirnya hilang dari pandangan mata. Itu
semua dilakukanNya dalam rangka menolong kita supaya kita selamat. Tuhan Yesus
buat itu dalam peristiwa kematianNya. Tapi Tuhan Yesus tidak mati
selama-lamanya. Ia mati 3 hari lalu bangkit supaya kita juga yang nanti mati
fisik, jasmani akan bangkit karena Ia bangkit. Asal kita melekat padaNya.
Guru
1 :Dalam karya Tuhan Yesus untuk
menyelamatkan kita, Tuhan menjalankan 3 jabatan, yaitu raja, nabi Imam.
Sebagai raja, Tuhan itu adalah
penguasa kehidupan ini. Dia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tapi Ia bukan
penguasa yang main pukul, main perintah seenaknya. Yang hanya memikirkan
diriNya sendiri. berbuat semena-mena. Ia adalah penguasa yang kekuasaanNya
berlaku atas bumi dan Sorga, Tuhan ajar itu dalam doa Bapa kami.
Sebagai raja, Tuhan menggunakan
kuasaNya untuk menolong kita. Membyat kehidupan kita jauh lebih baik karena Ia
sayang pada kita. Semua itu mau kasih tahu kepada kita supaya kita juga mesti
baku sayang satu dengan yang lain. Jadi teman yang baik bagi sesama. jadi anak
yang baik dan taat orang tua dan jadi siswa yang rajin dan patuhi aturan
sekolah.
Selanjutnya sebagai nabi, Tuhan
Yesus adalah Tuhan yang mengajar dan menyampaikan kebenaran dalam setiap apa
yang diucapkanNya. Segala apa yang diucapkanNya, selalu bawa sukacita bagi kita.
Ini juga mau kasih ingat dan ajar kita supaya kita jaga mulut kita kalau bicara
agar jangan yang kasar, penuh maki dan penuh tipuan.
Dan yang terakhir sebagai imam,
Tuhan Yesus mati ganti kita untuk keselamatan kita, sehingga kita jadi
anak-anakNya dan bisa kelak berada di sorga rumah Bapa.
Nini :Ternyata semua ada artinya ya. Tapi
saya mau tanya, boleh kah kalau natal kita minta baju baru? Atau kita mesti
pakai baju baru saat natal?
Guru
2 :Memakai baju baru boleh-boleh saja,
tapi itu bukan keharusan. Kalau orang tua kita mampu dan membelikan kita baju
baru, pakailah itu. Kalau orang tua kita belum bisa beli yang baru jangan
marah, jangan sedih untuk tidak bisa ikut natal karena yang dipentingkan dari
natal bukan baju baru tapi hati yang baru.
Alma :Hati yang baru? Apa itu? Maksudnya sama
dengan ganti hati?
Guru
2 :Bukan maksudnya ganti hati, tetapi
hati yang baru itu mau kasih ingat kita untuk menyiapkan hati kita, diri kita
untuk menyambut Tuhan masuk dalam hati kita. Masih ingat to yang tadi pak
bilang tentang arti natal, mau damai berarti kita juga harus berdamai dengan
orang lain. mau punya hati yang baru berarti hidup kita mesti kita buat seperti
arti kapas dan kertas tadi. rajin sekolah minggu, patuh orang tua, jaga sikap,
jaga mulut, jangan malawan orang tua, jangan buat jahat dan dosa. Itulah arti
hati yang baru itu. Kita buat itu bukan hanya saat mau natal atau natal saja,
atau saat bulan Desember saja, tetapi mesti setiap saat dalam kehidupan kita.
Guru
1 :Anak-anak, sebaiknya kita cepat
selesaikan tugas kita. Yang dapat tugas nyalakan lilin sebaiknya siap-siap
sudah karena sebentar kita akan mulai menyalakan lilin ini. Anak-anak yang
menyanyikan malam kudus siapkan diri dan suara kalian untuk kita
menyanyikannya. Yang lain cepat rapihkan tempat ini karena ibadah natal sudah
akan kita mulai.
== semua
anak dan guru segera membereskan barang yang berserakan di bawah pohon natal,
petugas nyalakan lilin mulai bersiap dan selanjutnya setelah semua sudah rapi
anak-anak yang dapat peran percakapan kembali ke tempat duduk mereka, guru
mempersilahkan semua peserta ibadah berdiri dan menyanyikan lagu malam kudus
untuk menyalakan lilin. Petugas masuk menyalakan lilin ==
== Catatan Tambahan: susunan Liturginya:
Persiapan, Votum-Salam, Introitus, Berita Natal (baca Lukas 2:1-7), Perenungan
Natal dalam bentuk Percakapan Natal ini, Penyalaan Lilin Natal, Persembahan,
Doa Natal, Berkat ==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar